Perbedaan Selada dan Sawi

trendkita.com – Perbedaan Selada dan Sawi. Selada dan sawi adalah dua jenis sayuran yang umumnya ditemukan di berbagai hidangan. Meskipun keduanya sering digunakan dalam dunia kuliner, mereka memiliki perbedaan yang menarik dalam berbagai aspek, mulai dari tampilan fisik hingga kandungan gizi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbedaan antara selada dan sawi, dari segi nama ilmiah hingga cara terbaik untuk menyimpannya. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang kedua sayuran ini, Anda akan dapat membuat pilihan yang tepat dalam memasak dan mengolah makanan Anda. Mari kita mulai dengan memahami perbedaan dasar antara selada dan sawi.

Nama Ilmiah

  • Selada (Lactuca sativa): Selada memiliki nama ilmiah Lactuca sativa. Nama ilmiah ini mengacu pada genus “Lactuca” dan spesies “sativa.” Selada adalah anggota dari keluarga Asteraceae atau Compositae, yang sering disebut sebagai keluarga bunga matahari. Ini adalah keluarga tumbuhan berbunga yang mencakup banyak tanaman seperti dandelion dan sunflower.
  • Sawi (Brassica rapa): Sawi memiliki nama ilmiah Brassica rapa. Nama ilmiah ini mengacu pada genus “Brassica” dan spesies “rapa.” Sawi adalah anggota dari keluarga Brassicaceae, yang juga dikenal sebagai keluarga kubis. Keluarga Brassicaceae ini mencakup berbagai tumbuhan seperti kubis, brokoli, dan lobak.

Bentuk Tanaman

Selada (Lactuca sativa):

  1. Bentuk Daun: Selada memiliki daun yang lebih lebar dan cenderung lebih lembut dengan tepi yang halus atau sedikit bergerigi, tergantung pada varietasnya. Beberapa varietas selada memiliki daun yang lebih keriting atau berlapis-lapis, seperti selada keriting (frisee) atau selada romaine yang memiliki daun panjang dan sedikit bergerigi.
  2. Batang: Batang selada umumnya lemah, ramping, dan tidak terlalu tebal. Batang ini cenderung lebih ringan dan tidak keras.
  3. Pertumbuhan Keseluruhan: Selada tumbuh dengan membentuk roset daun yang kompak. Pertumbuhannya lebih rendah dan kompak, sehingga selada umumnya memiliki ketinggian yang relatif rendah.

Sawi (Brassica rapa):

  1. Bentuk Daun: Sawi memiliki daun yang bergerigi dan seringkali berbulu atau kasar pada permukaannya. Daunnya bisa berbentuk bulat atau oval, dan ada berbagai varietas sawi dengan daun yang berbeda-beda.
  2. Batang: Batang sawi lebih tebal, tegak, dan keras dibandingkan dengan selada. Batang ini dapat digunakan sebagai bagian utama dalam beberapa varietas sawi, seperti sawi manis (bok choy) yang memiliki batang yang tebal dan daun yang lebih besar.
  3. Pertumbuhan Keseluruhan: Sawi memiliki pertumbuhan yang lebih tegak, dengan daun-daun yang terdiri dari batang tengah yang lebih kuat. Tinggi tanaman sawi cenderung lebih bervariasi, tergantung pada varietasnya.

Tampilan Fisik

Selada (Lactuca sativa):

  1. Warna Daun: Daun selada biasanya berwarna hijau muda hingga hijau gelap, tergantung pada varietasnya. Beberapa varietas selada memiliki daun berwarna merah, ungu, atau bercorak.
  2. Tekstur Daun: Daun selada umumnya memiliki tekstur yang lebih lembut, dengan permukaan yang halus atau sedikit bergerigi tergantung pada varietas. Beberapa varietas selada memiliki daun yang lebih keriting atau berlapis-lapis.
  3. Bentuk Daun: Selada memiliki berbagai bentuk daun, termasuk daun romaine yang panjang dan berlapis, daun butterhead yang lembut dan bulat, dan berbagai varietas selada lainnya yang memiliki bentuk daun yang beragam.

Sawi (Brassica rapa):

  1. Warna Daun: Daun sawi biasanya berwarna hijau gelap hingga hijau tua, terutama pada daun yang lebih tua. Ada juga varietas sawi tertentu yang memiliki daun merah atau ungu.
  2. Tekstur Daun: Daun sawi cenderung lebih kasar dan bisa berbulu, terutama pada permukaan atasnya. Tekstur ini memberikan kesan lebih kasar dibandingkan dengan daun selada yang lembut.
  3. Bentuk Daun: Daun sawi seringkali lebih bulat atau oval, terutama pada varietas sawi yang paling umum, seperti sawi pakcoy atau sawi manis (bok choy). Beberapa varietas sawi, seperti sawi merah, memiliki daun yang berbentuk mirip dengan selada.

Rasa

Selada (Lactuca sativa):

  1. Rasa: Selada umumnya memiliki rasa yang lebih ringan dan segar. Rasa selada cenderung netral dan kurang dominan, yang membuatnya cocok sebagai bahan dasar dalam salad dan hidangan yang membutuhkan rasa yang tidak terlalu kuat.
  2. Varian Rasa: Beberapa varietas selada tertentu, seperti selada endive atau selada radicchio, memiliki rasa yang sedikit lebih pahit daripada varietas selada lainnya, tetapi masih kurang pahit daripada sawi.

Sawi (Brassica rapa):

  1. Rasa: Sawi memiliki rasa yang lebih khas, yang bisa menjadi sedikit pedas dan sedikit pahit, terutama pada daun yang lebih tua. Rasa sawi ini terkait dengan senyawa kimia seperti glucosinolates, yang memberikan rasa pedas dan pahit.
  2. Variasi Rasa: Terdapat variasi rasa dalam berbagai varietas sawi. Beberapa varietas sawi, seperti sawi manis (bok choy), memiliki rasa yang lebih ringan dan manis dibandingkan dengan varietas sawi yang lebih pahit.

Aroma

Selada (Lactuca sativa):

  1. Aroma: Selada umumnya memiliki aroma yang lebih ringan dan kurang mencolok. Aroma selada biasanya segar, dengan sentuhan ringan yang tidak terlalu tajam atau kuat.
  2. Aroma Varietas: Beberapa varietas selada, seperti selada romaine, dapat memiliki aroma yang sedikit lebih khas dengan sentuhan herbal yang ringan. Namun, aroma ini tetap cenderung lebih lembut dibandingkan dengan beberapa tanaman lain.

Sawi (Brassica rapa):

  1. Aroma: Sawi memiliki aroma yang lebih tajam dan mencolok. Aroma sawi cenderung lebih kuat, dengan sentuhan yang bisa sedikit pedas dan pahit. Ini terkait dengan senyawa kimia seperti glucosinolates yang ditemukan dalam tanaman Brassicaceae.
  2. Aroma Varietas: Beberapa varietas sawi, terutama yang memiliki daun bergerigi dan lebih tua, mungkin memiliki aroma yang lebih tajam. Sawi seperti sawi manis (bok choy) dapat memiliki aroma yang lebih ringan dan manis.

Syarat Tanam

Selada (Lactuca sativa):

  1. Iklim: Selada tumbuh dengan baik dalam iklim yang lebih sejuk dan lembab. Biasanya, selada lebih cocok ditanam di musim semi atau musim gugur daripada musim panas yang panas.
  2. Suhu: Suhu ideal untuk pertumbuhan selada berkisar antara 7°C hingga 24°C. Suhu di atas 24°C dapat membuat selada cepat berbunga dan menghasilkan daun yang lebih pahit.
  3. Pencahayaan: Selada tumbuh dengan baik di bawah sinar matahari penuh, tetapi juga dapat ditanam dengan pencahayaan parsial atau teduh sebagian.
  4. Tanah: Tanah yang subur, lembap, dan kaya akan bahan organik merupakan syarat ideal untuk menanam selada. Selada memerlukan drainase yang baik agar akar-akarnya tidak tergenang air.
  5. Penyiraman: Selada memerlukan penyiraman teratur untuk menjaga kelembaban tanah. Jaga agar tanah tetap lembap, tetapi tidak terlalu basah.

Sawi (Brassica rapa):

  1. Iklim: Sawi lebih tahan terhadap suhu yang lebih rendah dan dapat ditanam pada musim gugur, musim dingin, atau awal musim semi. Pada suhu yang sangat tinggi, pertumbuhan sawi dapat terhambat.
  2. Suhu: Suhu ideal untuk pertumbuhan sawi berkisar antara 10°C hingga 20°C. Sawi tumbuh lebih baik pada suhu yang lebih dingin daripada selada.
  3. Pencahayaan: Sawi lebih tahan terhadap suhu yang lebih rendah dan dapat bertahan dalam pencahayaan teduh sebagian, tetapi tumbuh lebih baik dengan sinar matahari penuh.
  4. Tanah: Tanah yang subur dan kaya akan bahan organik adalah penting untuk pertumbuhan sawi. Sawi memerlukan drainase yang baik agar akar-akarnya tidak tergenang air.
  5. Penyiraman: Sawi memerlukan penyiraman teratur, tetapi tidak sebanyak selada. Jaga agar tanah tetap lembap, tetapi hindari air yang berlebihan.

Syarat Panen

Selada (Lactuca sativa):

  1. Umur Panen: Selada dapat dipanen saat masih muda, sekitar 30-60 hari setelah tanam, tergantung pada varietasnya. Anda dapat memanen selada lebih awal jika Anda menginginkan daun yang lebih muda dan lembut atau menunggu sedikit lebih lama untuk daun yang lebih besar.
  2. Cara Panen: Untuk selada berdaun (seperti selada romaine atau selada butterhead), Anda dapat memanennya dengan memotong daun-daun bagian luar sekitar 2,5 cm dari pangkal tanaman. Ini memungkinkan selada untuk terus tumbuh dan menghasilkan daun baru yang dapat dipanen lagi di masa mendatang.
  3. Siklus Panen: Selada dapat dipanen berulang kali selama musim tanam, terutama jika Anda menjaga kelembaban dan kesehatan tanaman.

Sawi (Brassica rapa):

  1. Umur Panen: Sawi biasanya dapat dipanen sekitar 45-60 hari setelah tanam, tergantung pada varietasnya. Anda dapat memanen sawi saat daun-daunnya sudah mencapai ukuran yang diinginkan.
  2. Cara Panen: Sawi dapat dipanen dengan memotong daun-daunnya dari tanaman menggunakan pisau atau gunting. Anda dapat memilih untuk memanen seluruh tanaman atau hanya daun-daun yang dibutuhkan.
  3. Siklus Panen: Sawi biasanya memiliki siklus panen yang lebih singkat daripada selada, dan setelah dipanen, tanaman biasanya tidak akan menghasilkan lagi. Namun, Anda dapat menanam sawi secara berkelanjutan dengan menanam berbagai varietas pada waktu yang berbeda selama musim.

Kandungan Gizi

Selada (Lactuca sativa):

  1. Kalori: Selada umumnya rendah kalori, sehingga cocok untuk diet rendah kalori. Biasanya mengandung sekitar 5-10 kalori per 100 gram.
  2. Serat: Selada mengandung serat yang membantu pencernaan. Biasanya memiliki sekitar 1-2 gram serat per 100 gram.
  3. Vitamin: Selada kaya akan vitamin C dan vitamin A, yang baik untuk sistem kekebalan tubuh dan kesehatan mata.
  4. Mineral: Selada mengandung beberapa mineral seperti kalsium, kalium, dan zat besi dalam jumlah yang relatif kecil.
  5. Air: Selada memiliki kandungan air yang tinggi, sekitar 90-95% beratnya. Hal ini membuatnya melembapkan dan segar.
  6. Lemak: Selada hampir bebas lemak, sehingga cocok untuk diet rendah lemak.
  7. Protein: Kandungan protein dalam selada rendah, biasanya sekitar 0,5-1 gram per 100 gram.

Sawi (Brassica rapa):

  1. Kalori: Sawi juga rendah kalori dan biasanya mengandung sekitar 13-20 kalori per 100 gram, yang sedikit lebih tinggi daripada selada.
  2. Serat: Sawi mengandung lebih banyak serat daripada selada, biasanya sekitar 1-3 gram per 100 gram, tergantung pada jenisnya.
  3. Vitamin: Sawi kaya akan vitamin K, vitamin C, dan vitamin A. Vitamin K penting untuk pembekuan darah, sementara vitamin C dan A baik untuk sistem kekebalan tubuh dan kesehatan mata.
  4. Mineral: Sawi mengandung lebih banyak mineral daripada selada, termasuk kalsium, kalium, dan zat besi dalam jumlah yang lebih signifikan.
  5. Air: Sawi memiliki kandungan air yang tinggi, sekitar 90-95% beratnya, serupa dengan selada.
  6. Lemak: Sawi hampir bebas lemak, seperti selada.
  7. Protein: Kandungan protein dalam sawi lebih tinggi daripada selada, biasanya sekitar 1-2 gram per 100 gram.

Penyimpanan

Selada (Lactuca sativa):

  1. Penyimpanan Selada Segar:
    • Selada segar harus disimpan di lemari es dalam wadah kedap udara atau kantong plastik.
    • Pastikan selada tidak terlalu lembap saat disimpan. Kelembaban berlebihan dapat mempercepat pembusukan.
    • Untuk menjaga kelembaban, Anda dapat menambahkan selembar tisu basah atau kain lembab ke dalam kantong plastik.
    • Hindari menumpuk berat barang di atas selada, karena dapat menyebabkan pemadatan dan kerusakan daun.
  2. Penyimpanan Selada Cepat Layu:
    • Jika selada Anda telah mulai layu, Anda dapat mencoba meremajakannya dengan merendamnya dalam air dingin selama beberapa menit.
    • Kemudian, keringkan dengan lembut dan simpan di lemari es dalam wadah yang kedap udara atau kantong plastik yang telah dilubangi untuk sirkulasi udara.

Sawi (Brassica rapa):

  1. Penyimpanan Sawi Segar:
    • Sawi segar harus disimpan di lemari es dalam wadah kedap udara atau kantong plastik.
    • Pastikan batang dan daun sawi tetap kering saat disimpan. Kelembaban berlebihan dapat menyebabkan pembusukan.
    • Jika sawi memiliki akar yang masih melekat, Anda dapat mencoba memotongnya sebelum penyimpanan untuk mengurangi kelembaban yang dilepaskan.
  2. Penyimpanan Sawi Cepat Layu:
    • Jika sawi Anda telah mulai layu, Anda dapat mencoba meremajakannya dengan merendam batangnya dalam air dingin selama beberapa menit.
    • Kemudian, keringkan dengan lembut dan simpan dalam wadah kedap udara di lemari es.

Harga

  1. Selada (Lactuca sativa):
    • Harga Selada: Selada umumnya dihargai lebih tinggi daripada sawi. Ini karena selada adalah tanaman yang tumbuh lebih lambat dan memerlukan lebih banyak perawatan dibandingkan sawi.
    • Varietas Selada: Harga selada bisa bervariasi berdasarkan varietasnya. Beberapa varietas selada eksklusif atau organik mungkin lebih mahal daripada selada biasa.
  2. Sawi (Brassica rapa):
    • Harga Sawi: Sawi umumnya dihargai lebih rendah daripada selada. Sawi adalah tanaman yang tumbuh lebih cepat, lebih mudah ditanam, dan biasanya tersedia dalam jumlah yang lebih besar.
    • Varietas Sawi: Sawi memiliki berbagai varietas, dan beberapa varietas yang lebih eksotis atau langka mungkin lebih mahal. Namun, sawi umumnya dihargai lebih terjangkau.

 

Perbedaan Sawi Selada
Nama Ilmiah Brassica rapa Lactuca sativa
Bentuk Tanaman Sawi memiliki daun bergerigi dan berbulu, dengan batang yang lebih tebal dan tegak. Selada memiliki daun yang lebih lebar dan lembut, dengan batang yang lebih lemah dan ramping.
Tampilan Fisik Sawi memiliki daun yang bergerigi, biasanya berwarna hijau dengan tekstur kasar. Selada memiliki daun yang lebih lebar, berwarna hijau muda, dan teksturnya lebih halus.
Rasa Sawi memiliki rasa yang sedikit pedas dan sedikit pahit, terutama pada daun yang lebih tua. Selada biasanya memiliki rasa yang lebih ringan dan segar, dengan sedikit rasa pahit pada beberapa varietas tertentu.
Aroma Sawi memiliki aroma yang lebih tajam dan khas, terutama ketika dimasak. Selada biasanya memiliki aroma yang lebih ringan dan tidak terlalu mencolok.
Syarat Tanam Sawi tumbuh dengan baik di musim semi dan gugur, memerlukan suhu yang lebih sejuk. Selada tumbuh dengan baik dalam iklim yang lebih sejuk dan memerlukan sedikit perlindungan dari panas berlebih.
Syarat Panen Sawi biasanya dapat dipanen sekitar 45-60 hari setelah tanam. Selada biasanya dapat dipanen sekitar 30-60 hari setelah tanam, tergantung pada varietasnya.
Kandungan Gizi Sawi mengandung vitamin C, vitamin K, vitamin A, serat, dan beberapa mineral seperti kalsium dan kalium. Selada kaya akan vitamin K, vitamin A, vitamin C, folat, serat, dan beberapa mineral seperti kalium dan zat besi.
Penyimpanan Sawi sebaiknya disimpan dalam kantong plastik di lemari es untuk menjaga kesegarannya. Selada dapat disimpan dalam wadah kedap udara atau kantong plastik di lemari es, tetapi lebih baik dimakan segar.
Harga Harga sawi biasanya lebih murah daripada selada. Selada seringkali lebih mahal dibandingkan dengan sawi.

Itulah Perbedaan Selada dan Sawi. Terima kasih telah membaca di trendkita.com dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top