trendkita.com – Prosedur Audit Test Of Controls Dan Substantive Test Of Control Setiap akhir tahun, perusahaan akan mengeluarkan laporan keuangan tahunan perusahaan. Laporan keuangan tahunan perusahaan merupakan laporan penggunaan dana dan pencatatan asset perusahaan selama satu periode akuntansi (baca : selama satu tahun).
Laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan ini, haruslah bersifat valid dan reliabel karena akan dilaporkan pada para stake holders perusahaan seperti investor, kreditor, pemerintah, pengurus hingga karyawan. Untuk memastikan laporan keuangan yang dikeluarkan bersifat valid dan reliabel, perlu dilakukan audit terhadap laporan keuangan tersebut.
Pengertian Audit Keuangan
Audit keuangan adalah evaluasi atau penilaian terhadap suatu entitas bisa berupa organisasi, perusahaan atau lembaga sehingga menghasilkan opini yang bersifat independent terhadap laporan keuangan entitas dari pihak ketiga. Kegiatan audit adalah bentuk akuntabilitas entitas terhadap para stake holdersnya.
Audit terhadap laporan keuangan ini bertujuan untuk menilai kelayakan atau kewajaran dalam penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan.
Jenis-Jenis Opini Audit Perusahaan
Hasil dari audit laporan keuangan adalah dikeluarkannya opini terhadap laporan keuangan tersebut. Opini laporan keuangan terbagi menjadi 5 bentuk, yakni :
1. Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion), artinya laporan keuangan yang disajikan entitas suda sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
2. Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion), memiliki arti bahwa laporan keuangan yang dikeluarkan dapat diandalkan tetapi masih terdapat beberapa masalah atau pos yang
dikecualikan agar tidak salah dalam mengambil keputusan.
3. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Penjelasan (Modified Unqualified Opinion) mengandung arti bahwa opini ini diberikan oleh auditor atas dasar keadaan tertentu yang tidak berdampak langsung terhadap pendapat wajar. Pada opini ini terdapat paragraf penjelasan yang diberikan oleh auditor menyangkut keadaan tertentu yang telah dinyatakan sebelumnya.
4. Tidak Wajar (Adversed), berarti bahwa laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan standar akuntansi atau terdapat kesalahan material dalam laporan keuangan yang disajikan.
5. Tidak Memberikan Pendapatan (Disclaimer), mengandung pengertian bahwa laporan keuangan mengandung kesalahan-kesalahan material kemudian pihak manajemen memutuskan untuk membatasi lingkup pemeriksaan. Dampak dari padanya adalah auditor tidak dapat menemukan bukti yang cukup.
Baca juga: Tipe Perencanaan Dalam Manajemen
Pengertian Test of Control
Test of control atau dalam bahasa Indonesia disebut pengujian pengendalian adalah sebuah prosedur audit untuk menguji efektivitas operasional dari pengendalian dalam rangka mengurangi risiko pengendalian yang dinilai.
Tujuan test of control adalah untuk mengawasi, mengevaluasi dan menentukan bahwa aktifitas-aktifitas dalam perusahaan termasuk di daalamnya transaksi-transaksi yang terjadi telah diproses dan dicatat dengan prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan atau tidak. Selain itu untuk menguji efektifitas operasional dari pengendalian dalam mendukung pengurangan risiko pengendalian yang dinilai.
Prosedur Audit Test of Control
Prosedur melakukan test of control yakni :
1. Melakukan wawancara dengan klien
2. Menguji dokumen, catatan dan arsip-arsip keuangan entitas
3. Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian
4. Melaksanakan kembali prosedur klien
Pengertian Substantive Test of Control
Substantive test of control merupakan audit yang dilakukan pada kewajaran atas saldo-saldo perkiraan laporan keuangan. Pada tes ini, jika auditor menemukan kesalahan, maka auditor harus mempertimbangkan apakah kesalahan tersebut jumlahnya material atau tidak.
Jika kesalahannya material, auditor harus membuat audit adjustment secara tertulis. Jika usulan tidak disetujui klien tapi auditor yakin bahwa ususlannya benar, maka auditor tidak boleh memberikan unqualified opinion. Sedangkan jika kesalahannya berjumlah immaterial, auditor tetap perlu mengajukan usulan adjustment tapi tidak perlu dipaksakan karena tidak akan mempengaruhi opini akuntan publik.
Baca juga: Cara Menghitung Total Permintaan Pasar
Prosedur Substantive Test of Control
Prosedur pelaksanaan tes ini adalah :
1. Melakukan inventarisasi asset tetap
2. Observasi stock opname
3. Melakukan konfirmasi puitang, utang dan bank
4. Subsequent collection dan subsequent payment
5. Kas opname
6. Pemeriksaan akun rekonsiliasi bank
Itulah Prosedur Audit Test Of Controls Dan Substantive Test Of Control. Terima kasih telah membaca di trendkita dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.