Peran Bahasa Dalam Perkembangan Budaya Di Dalam Perkawinan Antar Kelompok

trendkita.com – Peran Bahasa Dalam Perkembangan Budaya Di Dalam Perkawinan Antar Kelompok. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah bahasa ibu terbanyak di dunia. Bahasa ibu adalah bahasa yang pertama kali dipelajari oleh seseorang. Ketika seseorang lahir dan mulai belajar berbicara, bahasa pertamanya itulah yang disebut bahasa ibu. Di Indonesia, kita mengenal bahasa ibu dengan sebutan bahasa daerah.

Berdasarkan lansir dari Kemendikbud, tercatat hingga Oktober 2019 jumlah bahasa daerah di Indonesia tercatat sebanyak 718 bahasa. Propinsi dengan bahasa daerah terbanyak adalah Propinsi Papua dengan 395 bahasa daerah.

Peran Bahasa Dalam Perkembangan Budaya Di Dalam Perkawinan Antar Kelompok

Pengertian Bahasa

Menurut Plato, bahasa merupakan pernyataan pikiran seseorang melalui perantara ucapan (rhemata) dan kata benda (onomata) untuk mengungkapkan ide dalam arus udara melalui mulut. Sedangkan Ferdinand De Saussure mendefinisikan bahasa sebagai ciri pembeda yang paling menonjol antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Karena dengan bahasa, setiap anggota suatu kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok lainnya.

Baca juga: Inilah Mengapa Model Webbed Connected Dan Integrated Yang Lebih Tepat

Fungsi Bahasa

Bahasa memiliki fungsi sebagai alat untuk berinteraksi dan menyatakan ide serta kepercayaan yang dimiliki. Selain itu, bahasa juga berfungsi sebagai :

1. Alat komunikasi.

Manusia tidak akan bisa berkomunikasi secara efektif tanpa menggunakan bahasa. Melalui bahasa, manusia bisa mengekspresikan pendapat, pemikiran dan emosi yang sedang mereka rasakan.

2. Identitas

Bahasa dapat melambangkan identitas seseorang. Melalui bahasa yang digunakan, kita dapat mengetahui asal daerah maupun asal suku seseorang. Karena setiap suku atau daerah tertentu memiliki bahasa yang berbeda.

3. Menyatukan individu.

Orang yang berbicara dengan bahasa yang sama, akan merasa sebagai sesama saudara meski mereka berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.

Baca juga: Kelebihan Dan Kekurangan Layanan Pendidikan Segregasi

Peran Bahasa Dalam Perkembangan Budaya

Terdapat tiga faktor yang menunjukkan peran bahasa dalam perkembangan budaya suatu suku/kelompok sosial, yakni :

1. Bahasa sebagai unsur budaya.

Untuk memahami perkembangan sebuah kebudayaan, terlebih dulu kita bisa meneliti perkembangan bahasa dalam masyarakatnya. Hal ini dikarenakan hampir dalam setiap kegiatan manusia, terdapat unsur bahasa di dalamnya.
Sehingga dengan memahami perkembangan bahasanya, kita pun akan mampu memahami perkembangan budayanya.

2. Bahasa sebagai stratifikasi sosial.

Bahasa dapat menunjukkan pola hubungan dan tingkat stratifikasi sosial dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Misalnya dalam kebudayaan suku Sunda, dimana anak akan menggunakan bahasa Sunda “kasar” saat
berbicara dengan teman sebaya dan menggunakan bahasa Sunda “halus” ketika bercakap dengan orang yang lebih tua darinya.

3. Bahasa sebagai simbol budaya sebuah suku bangsa.

Bahasa sebagai simbol budaya, dapat terlihat dari dialek atau logat yang beragam dari berbagai suku bangsa. Misalnya ketika seseorang bicara dengan suara yang lembut dan menggunakan kata “teh” atau “mah” bisa dipastikan ia berasal dari suku/daerah Sunda.

Peran Bahasa Dalam Perkembangan Budaya Pada Perkawinan Antar Kelompok Perkawinan antar kelompok, atau perkawinan antar dua suku bangsa yang berbeda disebut sebagai amalgamasi. Istilah amalgamasi dikenal sejak tahun 1967-an di Amerika, ketika terdapat dua kubu yaitu kulit putih dan non-putih melakukan perkawinan.

Budaya dan bahasa menjadi aspek penting yang muncul dalam amalgamasi karena kedua belah pihak berasal dari budaya, adat istiadat dan gaya hidup yang berbeda. Sehingga dalam perkawinan amalgamasi terdapat peleburan atau kelunturan budaya asal, dan menciptakan sebuah budaya baru yang biasanya dianut dari daerah tinggal saat ini.

Penurunan jumlah penutur bahasa daerah dan lunturnya nilai-nilai budaya asli daerah, salah satu penyebabnya adalah terjadinya amalgamasi ini. sebagai contoh ketika seorang perempuan Minang menikah dengan laki-laki Sunda, maka sudah barang tentu dalam kehidupan sehariharinya mereka tidak menggunakan bahasa daerah masing-masing. Melainkan mereka akan menggunakan bahasa Indonesia, atau bahasa daerah dari daerah domisilinya saat ini.

Amalgamasi telah terjadi tidak hanya di kota-kota besar, melainkan telah terjadi hingga ke pelosok desa. Amalgamasi telah menjadi salah satu trend yang tidak bisa dihindari. Namun yang sangat disayangkan adalah proses ini menyebabkan lunturnya penggunaan bahasa daerah.

Itulah sekilas pembahasan kami tentang Peran Bahasa Dalam Perkembangan Budaya Di Dalam Perkawinan Antar Kelompok. Terima kasih telah membaca di trendkita dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar